Minggu, 01 April 2012

paper resistansi ikan terhadap pencemaran air

RESISTANSI IKAN TERHADAP PENCEMARAN AIR
Tujuan:
1.      Mengetahui pengaruh pencemaran air terhadap ikan
2.      Mengetahui daya tahan ikan terhadap pencemaran air
3.      Mengetahui penyebab ikan mengeluarkan lendir
4.      Mengetahui penyebab ikan mengeluarkan darah
5.      Mengetahui kondisi ikan di air tercemar
Pembahasan :
1.     Ikan gobi (Poecilia sp)
Klasifikasi
Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Actinopterygii
Ordo                :  Cyprinodontiformes
Famili              :  Poeciliidae
Genus              :  Poecilia
Spesies            :  Poecilia sp


Deskripsi :
·         Ikan gobi pertama-tama, masih diam. Kemudian lama-kelamaan  ikan tersebut menjadi panik.
·         Pada 1.5% deterjen , ikan gobi lebih cepat mati daripada 0.5% deterjen.
·         Ikan gobi habitatnya di air yang terkontaminasi.
·         Pada praktikum ini, ikan gobi paling lama mati. Hal ini disebabkan ikan gobi (Poecilia sp) telah terbiasa hidup di air paret (air yang telah terkontaminasi dengan limbah rumah tangga). Habitatnya tersebut lah yang menyebabkan ikan gobi (Poecilia sp) ini mampu bertahan lebih lama di air larutan deterjen dengan berbagai konsentrasi daripada ikan-ikan yang lain.

2.     Ikan mujair (Oreochromis mossambicus)
Klasifikasi :
Kingdom:  Animalia
Filum      :  Chordata
Kelas      :  Pisces
Ordo       :  Percomorphi
Famili     :  Cichlidae
Genus     :  Oreochromis
Spesies   : Oreochromis mossambicus

Deskripsi :

·         Ikan menggelepar.
·         Pada deterjen 0.5%, dan pada menit ke 4, ikan mengeluarkan lendir.
·         Pada 1% deterjen, pada menit ke 1, ikan lemas.
·         Dan pada menit kedua, ikan berdarah.
·         Dan pada 1.5% deterjen, pada menit ketiga, ikan mati.
·         Dan pada menit keempat, ikan berlendir.
·         Ikan mujahir habitat nya adalah pada air tawar yang bersih dan tidak terkontaminasi dengan limbah. Namun pada praktikum ini, ikan mujahir di biarkan di air yang terkontaminasi dengan deterjen (salah satu limbah rumah tangga), itulah yang menyebabkan ikan mujahir tidah mampu bertahan dalam air larutan deterjen.






3.     Ikan mas pedang (Cyprinus sp)

Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Osteichtyes
Ordo                : Cypriniformes
Famili              : Cyprinidae
Genus              : Cyprinus
Spesies            : Cyprinus sp



Deskripsi :

·         Ikan ini pertama-tama panik, dan lama-kelamaan ikan ini menggelepar.
·         Pada 0.5% deterjen, dan waktu 55 detik, ikan ini liar.
·         Dan pada waktu 1 menit 39 detik, ikan ini mulai berdarah.
·         Dan pada 1% deterjen, ikan ini liar, dan pada waktu 1 menit 39 detik, ikan ini berdarah juga.
·         Sedangkan pada 1.5% deterjen, ikan ini liar, dan pada menit ke 1, ikan ini berdarah.










4.     Ikan lele (Amelurus melas)


Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Osteichtyes
Ordo                : Ostaihophysi
Famili              : Centroponidae
Genus              : Amelurus
Spesies            : Amelurus melas

Deskripsi :

·         Ikan ini bergerak-gerak mengelilingi deterjen (bergerak cepat)
·         Ikan mulai turun ke dasar wadah karena mulai teracuni dengan air yang telah terkontaminasi.
·         Pada menit ke 4, dengan 0.5% deterjen, ikan ini mati.
·         Pada 1% deterjen, dan 1.5% deterjen, ikan ini sama-sama mengeluarkan lendir.
·         Ikan lele (Ameiurus melas) memang memiliki daya resistansi lebih baik daripada ikan mujahir, ikan mas. Namun ikan ini tidak lebih baik daya tahan tubuhnya daripada ikan gobi (Poecilia sp). Dengan kata lain, daya resistansi ikan gobi (Poecilia sp) lebih baik daripada ikan lele (Ameiurus melas).





5.     Ikan nila (Oreochromis niloticus)

Klasifikasi :
Kingdom   : Animalia
Filum         : Chordata
Kelas         : Osteichtyes
Ordo          : Perciformes
Famili        : Cichlidae
Genus        : Oreochromis
Spesies      : Oreochromis niloticus

Deskripsi :

·         Ikan ini menggelepar, dan naik ke permukaan
·         Pada 0.5% deterjen, pada menit kedua, insangnya mengeluarkan darah.
·          Pada 1% deterjen, menit ke 1, insang berdarah. Pada 1.5% deterjen, pada 20 detik, insang berdarah dan cenderung mati.
·         Ikan ini memiliki daya resistansi yang lebih rendah terhadap pencemaran air daripada ikan gobi. Hal ini disebabkan ikan gobi memang memiliki habitat yang pada umumnya telah terkontaminasi dengan limbah rumah tangga. Dan hal tersebut sangat berbeda dengan ikan nila yang habitatnya adalah di air tawar yang bersih dan tidak terkontaminasi dengan limbah rumah tangga.










Penyebab insang ikan berlendir dan mengeluarkan darah
Penyebabnya karena terjadinya difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dimana konsentrasi deterjen lebih tinggi dari sitoplasma. Sehingga partikel deterjen berdifusi dari larutan ke sel-sel insang yang mengalami plasmolisis. Karena sel pecah, sitoplasma keluar, sehingga insang ikan terlihat mengeluarkan lendir. Setelah selnya pecah, ikan kehilangan organ untuk bernafas. Sehingga akhirnya ikan-ikan pada larutan deterjen, lemas dan kemudian ikan tersebut mati satu persatu. Dan insang ikan tersebut membengkak, lalu mati di pengaruhi oleh konsentrasi deterjen pada air. Semakin tinggi konsentrasi deterjen pada air, semakin cepat ikan itu akan mati dan diselimuti lendir.

          Proses krenasi
Krenasi yaitu kontraksi atau pembentukan nokta tidak normal disekitar pinggir sel setelah dimasukkan kedalam larutan hipertonik, karena kehilangan air melalui osmosis. Secara etimologi, krenasi berasal dari bahasa latin crenatus. Krenasi trejadi karena lingkungan hipertonik (sel memiliki larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan larutan disekitar luar sel), osmosis (difusi air) menyebabkan pergerakan air keluar dari sel menyebabkan sitoplasma berkurang volumenya. Akibatnya sel pun mengecil.









RESISTANSI IKAN TERHADAP PENCEMARAN AIR
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA           : ADE PRIMA PUTRI
NIM                : 4113220001
KELAS          : NON DIK A BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


REKOMENDASI PENCEMARAN AIR
I.                   Ikan mati dalam air deterjen
Penyebab ikan mati dalam air deterjen adalah karena ikatan kimia dari komposisi senyawa deterjen yang sangat rapat. Sehingga membran ikan tidak dapat menerima oksigen secara penuh. Komposisi deterjen memiliki massa jenis diatas air. Air memiliki 1000 gr/ml massa jenis dengan tekanan tetap, sementara deterjen tidak sama dengan air bersih.
II.                Indikator pencemaran air
·         Adanya perubahan suhu air.
·         Adanya perubahan tingkat keasaman, basa, dan garam (salinitas) air.
·         Adanya perubahan warna, bau, dan rasa pada air.
·         Terbentuknya endapan, koloid, dari bahan terlarut.
·         Terdapat mikroorganisme.

III.             Komponen pencemar air
·         Bahan buangan padat
Adalah limbah padat berupa butiran besar dan halus yang masuk kedalam air.
·         Bahan buangan organik
Biasanya dapat didegradasi oleh mikroorganisme.
·         Bahan buangan anorganik
Biasanya berasal dari bahan buangan industri seperti industri logam, industri elektronika, dan industri kimia.
·         Bahan buangan makanan
·         Bahan buangan cair berminyak
Sering dijumpai pada air sungai dan air lautang disebabkan oleh pembuangan zat kimia (limbah oleh industri).
·         Bahan buangan zat kimia
Termasuk pencemar yang sangat berbahaya dari potensi merusak lingkungan.


DETERJEN
            Pencemaran yang berasal dari lingkungan rumah tangga, diantaranya yaitu deterjen. Penggunaan deterjen terus meningkat. Penyebabnya adalah kemampuannya untuk membersihkan kotoran dari barang-barang yang kita gunakan semakin besar. Kemampuannya lebih dari sabun cuci biasa, akibatnya produksi sabun cuci biasa semakin meningkat untuk tersingkir. Di samping itu, deterjen mempunyai daya membersihkan lebih tinggi, deterjen mampu menghasilkan busa yang hebat.
            Unsur  kunci dari deterjen adalah bahan surfaktan atau  bahan aktif permukaan yang bereaksi dalam menjadikan air menjadi basah dan sebagai bahan pencuci yang lebih baik. Surfaktan terkonsentrasi pada batas permukaan antara air dengan gas, padatan-padatan(debu), dan cairan-cairan yang tidak dapat bercampur(minyak).
            Deterjen tidak dapat diuraikan oleh organisme lain kecuali gangggang hijau dan yang tidak sempat diuraikan ini akan menimbulkan pencemaran air. Sisa-sisa penggunaan pestisida yang berlebihan akan terbawa dalam aliran air pertanian dan akan masuk kedalam rantai makanan dan masuk kedalam jaringan tubuh makhluk hidup yang memakan makanan itu.
            Sementara itu sebagai objek sampel adalah ikan. Karena organisme yang umumnya dijumpai adalah ikan. Tiap spesies ikan memiliki habitat yang berbeda-beda dan memiliki adaptasi yang berbeda pula. Contohnya adalah ikan gobi yang banyak dijumpai di parit-parit atau selokan baik yang jernih maupun yang telah tercemar oleh limbah. Kemampuan ikan gobi untuk beradaptasi tidak hanya untuk bertahan hidup, namun juga dapat berkembangbiak dengan jumlah koloni yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa iakn gobi telah beradaptasi dengan sangat baik dalam habitat umumnya di parit. Akan tetapi spesies ikan gobi tidak hanya hidup di paritsaja, tapi adapula yang hidup di laut dan di perairan sungan amazon dan di rawa-rawa.






KOMPOSISI DETERJEN

·         Surfaktan
Merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil dan hidrorob.

·         Budder
Berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menonaktifkan mineral penyebab kesadahan air.

·         Filler
Adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kualitas.

·         Aditif
Adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi bahan suplemen/tambahan untuk membuat produk lebih menarik.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar