ALGA HIJAU BIRU
(CYANOBACTERIA)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK :
II (DUA)
NAMA KELOMPOK :
ADE PRIMA PUTRI
MAROJAHAN SIMATUPANG
SIRMA LUBIS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan Kasih-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah Taksonomi Tumbuhan Rendah yang berjudul “Alga Hijau-Biru
(Cyanobacteria)”.
Didalam makalah ini kami menjelaskan
tentang struktur tubuh, reroduksi, dan hal-hal lain yang berupa informasi
mengenai Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria).
Kami juga memaparkan beberapa gambar, agar teman-teman sekalian dapat memahami
makalah kami.
Kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan membantu teman-teman dalam memahami matakuliah Taksonomi
Tumbuhan Rendah, khususnya di materi Aga Hijau Biru (Cyanobacteria) dan dapat menambah wawasan serta bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
Akhir kata, kritik dan saran dari
teman-teman sangat kami harapkan demi kemajuan dan kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ……………………………………………………… i
Daftar
isi ……………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah ……………………………………………… 1
1.2 Tujuan
………………………………………………………………….. 2
BAB II ISI
2.1 Ciri-ciri alga
hijau biru (Cyanobacteria) ……………………………… 3
2.2 Struktur sel
alga hijau biru (Cyanobacteria)
…………………………… 4
2.3 Reproduksi
alga hijau biru (Cyanobacteria) …………………………… 7
2.4 Klasifikasi
alga hijau biru (Cyanobacteria)
……………………………. 9
2.5 Peranan alga
hijau biru (Cyanobacteria) bagi
manusia ………………… 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
……………………………………………………………… 15
Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Monera berasal dari bahasa
Yunani, moneres yang berarti tunggal.
Monera meliputi organisme bersel satu yang mempunyai struktur tubuh amat
sederhana dan bersifat prokariotik. Sel
prokariotik adalah sel yang materi genetiknya belum terlindungi oleh
selaput inti atau karioteka. Monera, menurut system klasifikasi Carl Woose 1977 dikelompokkan menjadi
dua subkingdom, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria. Cyanobacteria termasuk
anggota subkingdom Eubacteria.
Alga ini disebut alga hijau-biru karena berwarna hijau kebiruan. Warna
itu diakibatkan oleh warna klorofil dan pigmen biru (fikosianin). Alga
hijau-biru banyak dijumpai di tempat-tempat yang lembap, misalnya diatas tanah,
batu tembok, sawah, parit, dan di laut. Jika mengering, koloni alga hijau biru
mengelupas seperti kerak. Alga hijau biru biasanya hidup dilingkungan yang
sedikit asam hingga basa. Selain hidup bebas, alga hijau biru juga ada yang
hidup bersimbiosis dengan organisme lain.
Alga hijau biru sama seperti bakteri,
juga bersifat prokariotik. Alga hijau biru ada yang bersel satu dan ada pula
yang bersel banyak. Yang bersel satu ada yang hidup soliter dan ada yang
berkoloni, sedangkan yang bersel banyak umumnya berbentuk benang. Alga
hijau-biru dapat hidup di batuan di tempat organisme lain sulit hidup. Dengan
adanya alga hijau-biru, terjadilah pelapukan batuan sehingga memungkinkan alga
dan tumbuhan lain hidup. Alga hijau-biru dapat bertahan pada lingkungan yang
suhunya mencapai 85°C.
Itulah sebabnya alga hijau-biru dikatakan sebagai tumbuhan perintis.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan kami menyelesaikan makalah ini :
-
Menyelesaikan tugas Taksonomi Tumbuhan Rendah.
-
Memahami tentang alga, khususnya Cyanobacteria.
- Mendiskusikan tentang alga hijau-biru
BAB II
ISI
Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria)
2.1 Ciri-ciri Alga Hijau-Biru
Ciri-ciri utama dari alga hijau-biru
adalah bersifat prokariotik dan klorofilnya tidak didalam kloroplas.
- Prokariotik
Seperti halnya bakteri, alga ini tidak memiliki membran inti.
Bahan ini terdapat pada suatu daerah didalam sitoplasmanya. Jadi alga hijau
biru tergolong organisme prokariotik.
- Klorofil tidak dalam kloroplas dan
memiliki fikosianin
Alga ini mempunyai klorofil a dan pigmen biru (fikosianin).
Klorofil tidak terdapat dalam kloroplas, melainkan pada membran tilakoid. Oleh
karena memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis, maka alga ini dapat
menghasilkan gula dan oksigen. Inilah sifat yang tidak dimiliki oleh bakteri
pada umumnya.
Pigmen fikosianin mengakibatkan warna
hijau kebiruan. Beberapa dari alga ini ada juga yang berwarna cokelat, hitam,
kuning, merah, dan hijau. Warna merah disebabkan oleh pigmen fikoeritrin
sedangkan warna kuning disebabkan oleh pigmen karoten.
Pada umumnya alga hijau biru
memiliki kemampuan menambat nitrogen dari udara. Proses penambatan nitrogen ini
dilakukan oleh sel khusus yang disebut heterosista.
Heterosista dihasilkan oleh alga hijau biru berbentuk benang. Ukuran
heterosista lebih besar dibandingkan sel didekatnya serta memiliki dinding sel
yang lebih tebal. Oleh karena kemampuan menambat nitrogen ini, alga hijau biru
dapat menyuburkan habitatnya, atau menguntungkan organisme lainyang
bersimbiosis dengannya.
Alga hijau biru ada yang mampu
menghasilkan racun (toksin). Racun yang dikeluarkan di perairan dapat mematikan
organisme lain.
2.2 Struktur Sel Alga Hijau Biru
Alga hijau biru ada yang uniseluler,
ada yang membentuk koloni, dan ada pula yang berbentuk benang. Contoh alga yang
uniseluler adalah Chroococcus dan Anacystis.
Gambar 2.2.1 : Chroococcus Gambar 2.2.2 : Anacystis
Contoh alga yang
membentuk koloni adalah Merismopedia, Nostoc,
dan Microcystis.
Gambar 2.2.3 : Merismopedia Gambar
2.2.4 : Nostoc
Gambar 2.2.5 : Microcystis
Contoh alga yang membentuk benang
(filament) adalah Oscillatoria,
Microcoleus, dan Anabaena.
Gambar 2.2.6 : Oscillatoria Gambar
2.2.7 : Microcoleus
Gambar 2.2.8 : Anabaena
Sel
alga hijau-biru tersusun atas (dari luar kedalam) sebagai berikut : dinding
sel, membran sel, sitoplasma, dan asam inti. Perhatikan gambar berikut.
Gambar
2.2.9 : Struktur Sel Alga Hijau-Biru
- Selubung Lendir
Selubung lendir terdapat disebelah luar dinding sel. Selubung
lendir berfungsi mencegah sel dari kekeringan. Selain itu, lendir dapat
memudahkan sel bergerak, karena beberapa alga ini dapat bergerak dengan gerakan
osilasi (maju mundur). Belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan alga ini
bergerak.
- Dinding Sel
Dinding sel mengakibatkan sel memiliki bentuk yang tetap.
- Membran Sel
Membran sel berfungsi mengatur keluar-masuknya zat dari dan
kedalam sel. Terdapat pelipatan membrane sel kearah dalam membentuk lamella
fotosintetik atau membran tilakoid. Pada membran tilakoid inilah terdapat
klorofil. Jadi berbeda dengan sel eukariotik yang memiliki klorofil didalam
kloroplas, alga hijau biru tidak memiliki kloroplas.
- Sitoplasma
Sitoplasma merupakan koloid yang tersusun atas air, protein,
lemak, gula, mineral-mineral, enzim, ribosom, dan DNA. Di dalam sitoplasma
inilah berlangsung proses metabolisme sel.
- Asam inti atau Asam Nukleat (DNA)
DNA terdapat pada suatu lokasi di dalam sitoplasma, namun
tidak memiliki membran inti. Karena itulah alga hijau-biru digolongkan kedalam
prokariotik.
- Mesosom dan Ribosom
Ribosom merupakan organel untuk sintesis protein, sedangkan
mesosom merupakan penonjolan membran kearah dalam yang berperan sebagai
penghasil energi.
2.3. Reproduksi Alga Hijau-Biru
- Pembelahan Sel
Alga hijau-biru dapat bereproduksi dengan pembelahan biner. Pembelahan biner
merupakan pembelahan sel secara langsung. Dengan pembelahan sel, baik sel
tunggal (organisme uniseluler) maupun sel penyusun filamen (benang) akan
bertambah banyak. Filamen akan bertambah panjang karena adanya pembelahan sel.
- Fragmentasi
Fragmentasi dilakukan
oleh alga hijau-biru berbentuk benang. Dengan fragmentasi (pemenggalan),
filamen yang panjang akan terputus menjadi dua atau lebih benang pendek yang
disebut hormogonium. Setiap
hormogonium akan tumbuh menjadi filamen baru. Tempat pemutusan filamen adalah
sel mati yang terdapat diantara sel penyusun filamen.
- Pembentukan Spora
Jika kondisi buruk, misalnya kurang air, diantara sel-sel
alga hijau-biru ada yang dapat membentuk endospora, seperti pada bakteri.
Dindingnya menebal, dan ukuran sel membesar. Bentuka ini disebut sebagai akinet, misalnya pada Nostoc. Spora tahan terhadap lingkungan
yang jelek. Jika kondisi lingkungan telah pulih, spora tumbuh menjadi alga yang
baru.
2.4 Klasifikasi
Ganggang Biru dibedakan dalam 3 bangsa.
Ganggang Biru dibedakan dalam 3 bangsa.
-
Bangsa
Chroococcales.
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa
spora, warna biru kehijau-hijauanUmumnya alga ini membentuk selaput lendir pada
cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan, sel-sel tetap bergandengan
dengan perantaraan lendir tadi, dan dengan demikian terbentuk kelompok-kelompok
atau koloni.
Gambar 2.2.10 :
Chroococcus turgidus
Gambar 2.2.11 :
Gloeocapsa sanguinea
- Bangsa Chamaesiphonales
Alga
bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang, mempunyai spora.
Benang-benang itu dapat putus-putus merupakan hormogonium, yang dapat merayap
dan merupakan koloni baru.Spora terbentuk dari isi sel (endospora). Setelah
keluar dari sel induknya, spora dapat menjadi tumbuhan baru. Untuk menghadapi
kala yang buruk dapat membentuk sel-sel awetan dengan menambah zat makanan
cadangan serta mempertebal dan memperbesar dinding sel Chamaesiphon
confervicolus.
- Bangsa Nostocales
- Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau diselubungi suatu membran.
- Benang-benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu.
- Benang benang itu selalu dapat membentuk hormogonium.
Contoh
: Oscillatoria , Rivularia , Anabaena,
Spirulina
- Oscillatoria,
- hidup dalam air atau di atas tanah yang basah,
- sel¬selnya bulat, merupakan benang-benang dan akhirnya membentuk koloni yang berlendir.
- Pada jarak-jarak tertentu pada benang¬benang itu terdapat sel-sel yang dindingnya tebal,
- kehilangan zat¬zat warna yang berguna untuk asimilasi, hingga kelihatan kekuning-kuningan dan dinamakan heterosista.
- Heterosista ini dalam keadaan khusus dapat tumbuh menjadi benang baru, tetapi fungsinya belum dikenal dan biasanya lekas mati.
- Contoh Oscillatoria limosa; Oscillatoria princeps.
2. Rivularia
3. Nostoc
- Nostoc, dapat menambat N dari udara, seringkali bersimbiosis dengan Fungai membentuk Lichenes.
- Anabaena, juga menambat N dari udara dan dapat bersimbiosis dengan tanaman
- Anaabaena cycadae bersimbiotic dengan pakis haji (Cycas rumphii)
- Anabaena azollae bersimbiotic dengan paku air Azolla pinata (dalam daunnya) yang hidup di sawah-sawah dan di rawa rawa.
dalam bersimbiosis Anabaena berada dalam akar-akarnya yang
disebut akar-akar bunga karang mengikat nitrogen untuk tumbuhannya.
2.5. Peranan Alga Hijau-Biru bagi
manusia
Alga hijau-biru ada yang bersifat
merugikan, ada pula yang bersifat menguntungkan bagi manusia.
- Alga Hijau-Biru yang merugikan
Telah diuraikan bahwa beberapa alga hijau-biru yang
hidup di air ada yang mengeluarkan racun. Racun yang terlarut didalam air dapat
meracuni organisme yang meminumnya. Contohnya di Australia banyak biri-biri
mati setelah minum air telaga. Ini merupakan sifat merugikan alga hijau biru.
Sifat merugikan lainnya adalah alga ini dapat tumbuh di
tembok dan batu, sehingga tembok akan m udah lapuk. Demikian pula bangunan
candi dari batu yang banyak terdapat di Indonesia banyak yang terancam
menjadi lapuk karena alga.
- Alga Hijau-Biru yang Menguntungkan
Alga Hijau-Biru ada yang bermanfaat di bidang pertanian
dan industri makanan.
1)
Pengikat nitrogen bebas
Nostoc, Gleocapsa, dan Anabaena merupakan alga
hijau-biru yang dapat menangkap nitrogen dari udara. Kemampuan menangkap
nitrogen ini disebut pula sebagai kemampuan melakukan fiksasi nitrogen. Anabaena azollae dapat bersimbiosis
dengan tumbuhan Azolla pinnata, yaitu
tumbuhan yang banyak djumpai di sawah dan mengapung di atas air. Alga
hijau-biru itu melakukan fiksasi nitrogendari udara dan mengubahnya dengan
anonia. Akibatnya, dan Azolla pinnata banyak
mengandung ammonia. Hal demikian menguntungkan petani. Azolla pinnatad dapat dijadikan pupuk hijau yang mengandung
nitrogen.
(2)
Sebagai bahan makanan
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria) merupakan organisme
uniseluler dan multiseluler yang bersifat prokariotik serta memiliki klorofil
dan fikosianin. Alga yang uniseluler ada yang hidup soliter dan ada yang
berkoloni, sedangkan yang multiseluler pada umumnya berbentuk benang.
Alga Hijau-Biru
(Cyanobacteria) termasuk dalam
kingdom Monera. Meskipun alga ini memiliki klorofil, namun alga ini tidak dapat
digolongkan kepada kingdom plantae. Karena alga hijau biru masih berupa
prokariotik, sementara yang ada di kingdom plantae adalah yang eukariotik.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Mohamad.
2009. Biologi. Jakarta : Bailmu
Syamsuri, Istamar.
2007. Biologi. Jakarta : Erlangga
http://cyanosite.bioperdue.edu
Mantep nih Post nya , nice info :d
BalasHapusCara Membuat Website Top Pages
Forum Registrasi Mudah Berhadiah
Online Store Indonesia Terpopuler dan keren
Pasang Iklan Gratis Di Sini